
Hidup bagi orang miskin harus dijalani apa adanya demikian kalimat yang ditulis oleh Dahlan Iskan dalam buku yang berjudul “Sepatu Dahlan” yang terinspirasi dari kisah hidupnya.
Dahlan Iskan lahir dari keluarga petani miskin. Ayahnya mengerjakan sawah milik orang lain dan terkadang menjadi tukang kayu. Perabotan rumah tangga yang mereka miliki hanya berupa lemari kayu buatan ayahnya sendiri. Mereka makan dan minum hanya beralaskan tikar.
Saat kecil Dahlan hanya memiliki satu celana pendek, satu baju dan satu kain sarung. Kain sarung ini kemudian ia manfaatkan untuk berbagai hal yaitu menjadi alat ibadah, mencari rejeki, selimut, dan...